Legislator Tekankan Penanganan PMK Terus Diantisipasi

04-09-2022 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur rapat kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (2/9/2022). Foto: Chasbi/nvl

 

Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur mengatakan bahwa meskipun penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di provinsi Sumatera Selatan yang saat ini sudah dinyatakan zero case alias tidak ada kasus, tetapi hal tersebut masih perlu diantisipasi karena virus ini sangat berbahaya dan cepat menular.

 

“Mungkin hari ini hewan tersebut  belum tertular bisa jadi besok lusa menjadi tertular, karena ini virus yang berbahaya. Ini perlu diantisipasi,” kata Edward saat diwawancarai usai rapat kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (2/9/2022). 

 

Legislator Fraksi PKB itu menjelaskan bahwa untuk antisipasinya pemerintah harus melakukan vaksinasi lebih awal meskipun baru sedikit vaksin yang dipesan tetapi hal ini bisa dioptimalkan dengan berbagai pencegahan lainnya.

 

“Dosis vaksin ini masih belum merata diberikan dan dibagikan karena baru sedikit yang dipesan, jadi sembari menunggu vaksin kita berikan pencegahan yaitu semacam pembatasan dan pembersihan kandang-kandang atau melakukan pencegahan lainnya,” ungkap Edward.

 

Legislator daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II itu mengatakan di Palembang memang pernah terjangkit PMK tapi kasusnya langsung ditangani dengan cekatan dan selesai sehingga kasus PMK langsung hilang. Untuk itu ia berikan apresiasi karena dengan adanya penanganan yang cepat, tepat dan aman jadi tidak mustahil PMK ini bisa diatasi.

 

Pihaknya (Komisi IV DPR RI)  sangat mendukung dan menganjurkan agar pembatasan-pembatasan karantina harus dilakukan pengecekan antara masuk keluarnya hewan. “Jangan sampai ada hewan dari luar yang masuk menjangkiti hewan yang ada di Palembang,” tegas Edward.

 

“Kami (Komisi IV DPR RI) memberikan support maksimal kepada pihak pemerintah untuk bisa menemukan cara-cara yang terbaik terhadap penanganan virus PMK yang berbahaya ini. Jangan dianggap sepele, penyakit ini menular cepat sekali. Lebih baik kita mencegah daripada mengobati,” tutup Edward. (cas/aha)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...